sambil minum kopi di dapur, mata terhala tepat ke arah kandang kambing. Itik-itik bersuka ria menyambut musim hujan. Lembu sakit gigi sebab itu lah rumput tak luak, kaki pun sakit agaknya. Ayam ayam terkedu secara berjemaah, tak pasti pula perasaan ayam waktu hujan.
Yang sadis ialah kambing. Mengenangkan nasib kambing, rasa kopi jadi tak berapa kow. Dari kecik sampai besar, kambing mak tak pernah turun kandang. Setiap kali aku makan nasik dengan pandangan menghala ke halaman belakang, aku membayangkan diri menjadi kambing yang tidak mendapat hak sebagai binatang.
Sadis... bila mata kami bertentangan, ia akan mengembek...dan mengamuk...
huk huk huk...ikutkan hati aku nak lepas je kambing tu...tapi menderhaka pula namanya. Membebel tak cukup tanah la gamaknya ke dua orang tua ku itu.
Dan hujan turun semakin lebat.
No comments:
Post a Comment